Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Kabar Kuliner
BPS: Konsumsi RT tumbuh 4,89 persen, disokong transportasi
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-14 02:48:09【Kabar Kuliner】558 orang sudah membaca
PerkenalanTangkapan layar Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS Moh. Edy Mahmud memaparkan materi ko

Kinerja perekonomian pada triwulan III 2025 ditopang oleh konsumsi masyarakat yang masih terjaga,
Jakarta (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat konsumsi rumah tangga pada triwulan III 2025 tumbuh sebesar 4,89 persen (year on year/yoy), ditopang oleh konsumsi untuk transportasi dan komunikasi dengan pertumbuhan sebesar 6,41 persen.
Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS Moh. Edy Mahmud dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu, menyampaikan bahwa hal ini tercermin dari peningkatan mobilitas penduduk, indeks penjualan eceran bahan bakar kendaraan, serta peningkatan jumlah penumpang angkutan rel dan laut.
Selain itu, pertumbuhan konsumsi rumah tangga juga didorong oleh konsumsi untuk restoran dan hotel yang tumbuh tinggi sebesar 6,32 persen, tercermin dari peningkatan perjalanan wisatawan nusantara dibandingkan dengan triwulan III tahun 2024.
Untuk diketahui, jumlah perjalanan wisatawan nusantara tumbuh sebesar 21,84 persen yoy pada triwulan III 2025. Sedangkan jumlah penumpang mengalami kenaikan angkutan rel dan laut masing-masing tumbuh 7,07 persen yoy dan 12,97 yoy.
Baca juga: BPS catat 0,77 persen pengangguran Agustus 2025 berasal dari PHK
Adapun menurut hasil Survei Ekonomi Rumah Tangga Triwulanan (Seruti), konsumsi per kapita jasa makan minum dan akomodasi serta barang dan jasa lainnya masing-masing tumbuh 5,76 persen yoy dan 7,49 persen yoy.
“Kinerja perekonomian pada triwulan III 2025 ditopang oleh konsumsi masyarakat yang masih terjaga,” kata Edy.
Namun, apabila dibandingkan dengan triwulan sebelumnya, konsumsi rumah tangga melambat baik secara tahunan (yoy) maupun kumulatif (ctc).
Pada periode yang sama tahun 2024, konsumsi rumah tangga tumbuh masing-masing sebesar 4,97 persen (yoy) dan 4,96 persen (ctc), sementara pada triwulan III 2025 tumbuh 4,89 persen (yoy) dan 4,94 persen (ctc).
Baca juga: BPS: Ekspor catat pertumbuhan tertinggi di TW-III capai 9,91 persen
Secara kuartalan (qtq), konsumsi rumah tangga bahkan terkontraksi 0,56 persen pada triwulan III 2025, setelah pada triwulan II 2025 tumbuh 3,14 persen.
Edy mengungkapkan, komponen konsumsi rumah tangga yang tumbuh melambat secara tahunan (yoy) termasuk makanan dan minuman selain restoran yang tumbuh 4,11 persen serta kesehatan dan pendidikan 4,06 persen.
Sementara itu, konsumsi rumah tangga yang terkontraksi secara kuartalan (qtq) mencakup kelompok makanan dan minuman selain restoran, pakaian dan alas kaki, perumahan dan perlengkapan rumah tangga, restoran dan hotel, serta kelompok lainnya.
Secara struktur, konsumsi rumah tangga masih memberikan kontribusi terbesar terhadap total produk domestik bruto (PDB), yakni sebesar 53,14 persen pada triwulan III 2025.
Baca juga: Ekonomi TW-III tumbuh 5,04 persen didorong konsumsi rumah tangga
Jika dilihat dari sumber pertumbuhan, konsumsi rumah tangga juga tetap menjadi pendorong utama perekonomian dengan kontribusi sebesar 2,54 persen pada periode yang sama.
Menjawab pertanyaan mengenai langkah yang dibutuhkan agar konsumsi rumah tangga dapat tumbuh di atas 5 persen, Edy menjelaskan bahwa kinerjanya sangat dipengaruhi oleh pendapatan dan optimisme masyarakat untuk melakukan konsumsi.
“Konsumsi rumah tangga sangat bergantung pada pendapatan dan optimisme masyarakat. Jika ekonomi tumbuh lebih tinggi dan berdampak pada peningkatan pendapatan rumah tangga, maka hal ini akan mengakselerasi pertumbuhan konsumsi,” kata Edy.
Menurutnya, pendapatan yang dapat dibelanjakan (disposable income) menjadi faktor kunci. Ketika disposable incomemeningkat, rumah tangga cenderung meningkatkan konsumsinya.
Selain itu, program-program pemerintah yang dapat merangsang konsumsi, seperti bantuan sosial dan insentif lainnya, juga berperan penting dalam menjaga daya beli masyarakat.
Suka(836)
Sebelumnya: KKP ungkap upaya atasi Cs
Selanjutnya: Kiat menghindari penyakit semasa banjir
Artikel Terkait
- Mantan Ketua KPK Antasari Azhar meninggal dunia
- BGN apresiasi 31 SPPG di Lebak layani MBG aman dan ngak ada keracunan
- Wakil Kepala BGN: Program MBG ngak boleh berorientasi bisnis
- Pemkot Madiun minta setiap SPPG miliki Sertifikat Laik Higiene Sanitasi
- Kemnaker mulai buka pendaftaran peserta Magang Nasional Batch 2
- Jangan abaikan, tubuh beri sejumlah sinyal ketika kekurangan zat besi
- BJB tegaskan dukungannya pada MBG lewat pembiayaan SPPG
- Nol kasus, IFSR: Solo catat prestasi terbaik Program MBG di Jateng
- BSI target nilai bisnis emas mencapai Rp100 triliun pada 2030
- Kemensetneg himpun masukan terkait pelaksanaan MBG di Manokwari
Resep Populer
Rekomendasi

SPPG Polda Maluku kawal mutu dan ketepatan distribusi MBG ke sekolah

KBRI Yangon apresiasi kemenangan Garuda Pertiwi atas Makau

BGN apresiasi 31 SPPG di Lebak layani MBG aman dan ngak ada keracunan

Puluhan siswa SMP di Tulungagung Jatim keracunan MBG

Ahli Ekologi Hewan: NTB jadi daerah penting bagi migrasi burung dunia

Guru SDN di Boalemo Gorontalo ungkap tantangan hadapi siswa dalam MBG

Korban meninggal akibat hujan lebat di Meksiko bertambah jadi 44 orang

Pemkab Bangka Barat resmikan dapur SPPG Mentok